Detail Prestasi

Lomba Kompetensi Siswa Bidang Livestock

Selasa, 16 November 2021 14:15 WIB | Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah | Nasional
  58 |   -

 

 

Adalah Supardi, siswa kelas XI Agribisnis Ternak Unggas (ATU), yang dipercaya sebagai duta Sulawesi Tengah dalam lomba ini. Dengan bimbingan intensif dari guru sekaligus praktisi peternakan, Anis Mawardi, S.ST., M.Tr.P., Supardi mengusung sebuah inovasi luar biasa: alat pakan otomatis untuk ayam petelur berbasis Internet of Things (IoT).

Bertarung dari Kandang ke Kamera

Tahun 2020 bukan tahun biasa. LKS dilaksanakan secara daring, sehingga semua peserta harus menyiapkan sendiri segala kebutuhan praktik, mulai dari alat, bahan, hingga sistem pengambilan gambar. SMKN 2 Biau tak gentar. Supardi dan tim menghadapi tantangan ini dengan semangat luar biasa.

Yang unik, empat kamera digunakan selama lomba berlangsung:

  • Kamera laptop untuk tampilan utama,

  • Kamera depan untuk menampilkan ekspresi dan komunikasi peserta,

  • Kamera belakang untuk memperlihatkan area kerja dan alat,

  • Serta kamera bergerak (kamera move) yang digunakan untuk mengambil gambar close-up saat praktik teknis berlangsung.

“Koordinasi kamera ini penting agar juri bisa melihat setiap detail pekerjaan secara jelas. Tapi tantangan lain adalah stabilitas internet, yang kadang membuat deg-degan,” ujar Anis sambil tertawa.

IoT di Kandang Ayam? Supardi Buktikan Bisa!

Proyek Supardi tak main-main. Ia merancang sebuah alat pemberi pakan otomatis yang terkoneksi melalui jaringan internet. Lewat perangkat ini, peternak bisa memberi pakan ayam hanya dengan mengakses aplikasi dari jarak jauh. Inovasi ini tidak hanya mendukung efisiensi waktu dan tenaga, tapi juga menjawab tantangan peternakan modern yang berbasis teknologi.

“Idenya datang karena melihat banyak peternak kesulitan memberi pakan tepat waktu, apalagi kalau sedang tidak di tempat. Dengan alat ini, peternak bisa lebih fleksibel,” jelas Supardi saat diwawancarai secara daring oleh panitia LKS.

Viral dan Menginspirasi

Prestasi Supardi sontak mendapat banyak perhatian, bukan hanya dari kalangan pendidikan di Sulawesi Tengah, tapi juga dari komunitas peternakan dan teknologi. Karya ini menjadi bukti nyata bahwa siswa SMK bisa menjadi pelopor inovasi di masa depan, bahkan dari daerah yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar.

Kepala SMKN 2 Biau pun memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras Supardi dan pembimbingnya. "Kami bangga, walau dari pelosok, kami bisa berdiri sejajar dengan sekolah-sekolah besar di Indonesia. Inilah wajah pendidikan vokasi yang sesungguhnya."

Penutup

LKS Nasional 2020 bukan sekadar lomba keterampilan. Ia adalah panggung pembuktian bahwa semangat dan kreativitas tidak bisa dikurung oleh pandemi. Supardi dan SMKN 2 Biau telah membuktikannya—dengan ide, kerja keras, dan tekad yang menginspirasi banyak orang.

“Dari Biau, untuk Indonesia.”


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini